Thursday, November 18, 2010

Yang Tercecer Dari Pelaksanaan PNPM Mandiri- Respek Di Distrik Wari Kabupaten Tolikara ( Bagian_1)

“ Tim Dicaci Maki, Tapi Juga Disambut Layaknya Bupati atau Gubernur”

Pada bulan Agustus 2010 lalu, Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK ) Distrik dan Tim Pengelolah Kegiatan Distrik ( TPKD ) serta Pendamping PNPM Mandiri Respek untuk Distrik Wari Kabupaten Tolikara, berhasil mencairkan dana PNPM Mandiri- Respek sebesar Rp 1,4 Milyar di Bank Papua Cabang Wamena, lalu dana tersebut di bawah terbang ke Distrik Wari untuk dipergunakan bagi kepentingan masyarakat, sesuai dengan petunjuk SK Gubernur Provinsi Papua Nomor 140 Tahun 2009. Bagaimana penerapannya? Berikut wawancara tim papua baru dengan Ketua TPKD ( Distrik Wari ) Silas Treido dan Sekertaris Kampung Kalibu, Karel Fruaro serta beberapa  masyarakat di Distrik Wari….

Laporan : Alberth Yomo

Distrik Wari Kabupaten Tolikara, memiliki 11 kampung yang terdaftar sebagai penerima dana Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM )PNPM Mandiri – Respek, antara lain Kampung Wari, Papedari, Dotori, Kowari, Wiki, Kruku, Friji,Korera,Muna/Ganoma, Beleise/Dorman dan Kalibu. Sehingga Total dana yang diperoleh Distrik ini untuk penerapan PNPM Mandiri-Respek adalah Rp.1,1 Milyar. Namun, selain dana BLM tersebut, pada waktu yang sama, Distrik Wari juga menerima dana lain sebesar Rp.300 Juta, yang menurut Ketua TPKD Wari, Silas Treido, merupakan dana PNPM.
Entahlah itu dana PNPM atau bersumber dari mana, namun yang jelas, tim pengelolah dana Respek dari Distrik Wari, saat itu menerima Rp 1,4 Milyar. “ Saat itu kami membawa uang ke Wari sebesar Rp 1,4 Milyar. Uang tersebut di luar Dana Operasional Kegiatan ( DOK ) sebesar Rp 100 Juta,” ungkap Silas Treido.
“Ketika proses pencairan dana itu sedang berlangsung di Wamena, seluruh masyarakat di Distrik Wari sedang menanti dengan serius, bahkan tempat radio (SSB) sudah  dipadati warga hanya untuk mendapat kepastian kapan tim tiba di Wari,” cerita Silas.
Bahkan ketika terjadi penundaan keberangkatan tim dari Wamena ke Wari, sempat menimbulkan kemarahan warga, meskipun itu bukan factor kesengajaan tetapi murni disesuaikan dengan kondisi pesawat yang hendak dipakai. “ Aduh, kami dicaci maki habis-habisan, ketika tiba di Wari, padahal pesawat hanya tertunda satu hari saja,” ujar Silas dengan senyum lepasnya yang khas.
Seperti menyambut kedatangan kunjungan Gubernur atau Bupati, itulah yang dirasakan Silas Treido yang juga Kepala Kampung Wari ini, ketika pesawat yang mereka tumpangi mendarat mulus di lapangan terbang Wari. Mereka dikawal mulai dari tangga pesawat hingga tiba di rumah, hamper tak diberi ruang untuk bergerak. Kemudian diberi penjelasan tentang bagaimana dana tersebut akan digunakan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan sebagaimana yang diatur dalam SK Gubernur Papua Nomor 140 itu.( Bersambung )





No comments:

Post a Comment