Jayapura- Korupsi di Papua dinilai sudah sangat mengkuatirkan dan membahayakan kehidupan rakyat dan menjadi salah satu penyebab penderitaan bagi masyarakat Papua, karena itu dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk memerangi segala bentuk tindakan korupsi.
Demikian diungkapkan Ketua Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP ) Perwakilan Papua, I Nyoman Sardiana pada kegiatan Sosialisasi Anti Korupsi, yang berlangsung di aula kantor BPKP Perwakilan Papua, di Jayapura, Kamis (25/11 ) kemarin.
Pada kegiatan sosialisasi anti korupsi yang dikuti oleh mahasiswa, pengurus komite sekolah dan para wartawan di Jayapura itu, I Nyoman mengungkapkan, bahwa persoalan korupsi telah menjadi persoalan seluruh lapisan masyarakat, karena telah merusak system tatanan bermasyarakat, penderitaan masyarakat di berbagai sector, menyebabkan sikap frustasi,ketidakpercayaan dan apatis terhadap Pemerintah dan memunculkan berbagai masalah social dalam masyarakat.
“ Jadi saya berharap, kita semua tidak hanya menghimbau, tetapi harus benar-benar bertindak untuk memberantas korupsi, kalau perlu kita perangi korupsi,” ujar Ketua Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP ) Perwakilan Papua, I Nyoman Sardiana.
Sementara itu Kepala Bidang Investigasi BPKP Perwakilan Papua, Hierorymus Saktyo P, SE,CFE yang tampil sebagai pembicara pertama, mengungkapkan bahwa Korupsi di Indonesia seperti badai yang siap meperorak porandakan kehidupan masyarakat, karena itu perlu mendapat perhatikan kita semua, baik Pemerintah, Swasta dan seluruh lapisan masyarakat.
Selain Hierorymus, pembicara lainnya, yakni Kasat III Tipikor Direskrim Polda Papua, Kompol M Yusuf juga mengungkapkan hal yang sama, yakni korupsi harus diberantas.” Tahun 2010 ini kami sudah menangani 14 kasus korupsi, 10 kasus sudah disidangkan, sedangkan 4 kasus lainnya sedang dalam proses, kami berharap ada peran serta dari seluruh masyarakat memberikan laporan dengan data yang akurat, sehingga dapat ditindaklanjuti untuk memerangi kasus korupsi di Papua,” tandasnya.
Lalu Plh Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Papua, Costantien Ansanay,SH,CN, dalam paparannya menegaskan bahwa pihaknya tidak main-main dengan segala bentuk tindakan korupsi. Managemen yang lemah di dalam Pemerintahan, menjadi penyebab tumbuh suburnya korupsi di Papua.” Management Pemerintahan kita sangat rapuh, ini yang mesti dibenahi,” tegasnya.
Mulyono Prakoso dari Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) yang tampil sebagai pembicara terakhir mengungkapkan, bahwa kunci pemberantasan korupsi adalah pada upaya penindakan, sosialisasi dan peran serta masyarakat. “Indonesia merupakan Negara terkorup di Asia Tenggara, jadi kalau pelaku korupsi ditindak dengan tegas, ada harapan untuk kita bisa mengurangi korupsi,” ujarnya.
Sosialisasi yang diisi dengan sesi tanya jawab ini mendapat respon yang sangat luar biasa dari para peserta, baik dari kalangan mahasiswa, komite sekolah dan para wartawan dengan menyampaikan berbagai pertanyaan dan usul. Meski sempat menyayangkan dengan singkatnya waktu, namun para narasumber berjanji siap berdiskusi dimana saja terkait upaya-upaya penanganan dan pemberantasan kasus korupsi di Papua. ( yomo )
Demikian diungkapkan Ketua Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP ) Perwakilan Papua, I Nyoman Sardiana pada kegiatan Sosialisasi Anti Korupsi, yang berlangsung di aula kantor BPKP Perwakilan Papua, di Jayapura, Kamis (25/11 ) kemarin.
Pada kegiatan sosialisasi anti korupsi yang dikuti oleh mahasiswa, pengurus komite sekolah dan para wartawan di Jayapura itu, I Nyoman mengungkapkan, bahwa persoalan korupsi telah menjadi persoalan seluruh lapisan masyarakat, karena telah merusak system tatanan bermasyarakat, penderitaan masyarakat di berbagai sector, menyebabkan sikap frustasi,ketidakpercayaan dan apatis terhadap Pemerintah dan memunculkan berbagai masalah social dalam masyarakat.
“ Jadi saya berharap, kita semua tidak hanya menghimbau, tetapi harus benar-benar bertindak untuk memberantas korupsi, kalau perlu kita perangi korupsi,” ujar Ketua Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP ) Perwakilan Papua, I Nyoman Sardiana.
Sementara itu Kepala Bidang Investigasi BPKP Perwakilan Papua, Hierorymus Saktyo P, SE,CFE yang tampil sebagai pembicara pertama, mengungkapkan bahwa Korupsi di Indonesia seperti badai yang siap meperorak porandakan kehidupan masyarakat, karena itu perlu mendapat perhatikan kita semua, baik Pemerintah, Swasta dan seluruh lapisan masyarakat.
Selain Hierorymus, pembicara lainnya, yakni Kasat III Tipikor Direskrim Polda Papua, Kompol M Yusuf juga mengungkapkan hal yang sama, yakni korupsi harus diberantas.” Tahun 2010 ini kami sudah menangani 14 kasus korupsi, 10 kasus sudah disidangkan, sedangkan 4 kasus lainnya sedang dalam proses, kami berharap ada peran serta dari seluruh masyarakat memberikan laporan dengan data yang akurat, sehingga dapat ditindaklanjuti untuk memerangi kasus korupsi di Papua,” tandasnya.
Lalu Plh Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Papua, Costantien Ansanay,SH,CN, dalam paparannya menegaskan bahwa pihaknya tidak main-main dengan segala bentuk tindakan korupsi. Managemen yang lemah di dalam Pemerintahan, menjadi penyebab tumbuh suburnya korupsi di Papua.” Management Pemerintahan kita sangat rapuh, ini yang mesti dibenahi,” tegasnya.
Mulyono Prakoso dari Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) yang tampil sebagai pembicara terakhir mengungkapkan, bahwa kunci pemberantasan korupsi adalah pada upaya penindakan, sosialisasi dan peran serta masyarakat. “Indonesia merupakan Negara terkorup di Asia Tenggara, jadi kalau pelaku korupsi ditindak dengan tegas, ada harapan untuk kita bisa mengurangi korupsi,” ujarnya.
Sosialisasi yang diisi dengan sesi tanya jawab ini mendapat respon yang sangat luar biasa dari para peserta, baik dari kalangan mahasiswa, komite sekolah dan para wartawan dengan menyampaikan berbagai pertanyaan dan usul. Meski sempat menyayangkan dengan singkatnya waktu, namun para narasumber berjanji siap berdiskusi dimana saja terkait upaya-upaya penanganan dan pemberantasan kasus korupsi di Papua. ( yomo )