Penandatanganan kesepakatan 4 Bupati se-wilayah Teluk Cenderawasih |
Yusuf Melianus Maryen |
“Saatnya Orang Saireri
Bangkit dan Memperjuangkan Percepatan Pembangunan Teluk Cenderawasih”
Bupati Kabupaten Biak
Numfor, Yusuf Melianus Maryen mengatakan, makanan lezat dan bergizi sudah
terhampar di meja makan, namun jika tidak ada tindakan untuk menggerakan tangan
lalu mengambilnya serta memasukkan dalam mulut, maka makanan lezat itu tak ada
manfaatnya dan perut akan kosong dan terasa lapar. Jika tidak bergerak juga
untuk menyentuhnya, maka tubuh semakin lemas dan akhirnya mati.
Filosofi inilah yang
kemudian menggema dalam sanubari Yusuf Melianus Maryen serta putra-putri
terbaik lainnya di kawasan teluk Cenderawasih dari Pulau Papua ini ( Biak
Numfor, kepulauan Yapen dan Waropen ), sehingga lahirlah semangat untuk bersatu
dalam suatu perkumpulan, guna membangun kawasan teluk Cenderawasih yang kaya
akan sumber daya alam ini menjadi lebih maju dan setara dengan daerah lainnya
di Indonesia.
Seperti baru terbangun
dari tidur yang panjang, kesadaran sebagai satu suku bangsa yang memiliki
kesamaan-kesamaan sejarah dalam satu wilayah teritorial yang saling berhubungan
erat satu dan lainnya, baru muncul di awal tahun 2012 lalu. Berawal dari
pertemuan Musrenbang khusus di kota karang panas Biak, ide untuk bersatu ini
muncul, dan akhirnya baru diwujudkan pada 2 November 2012 di Kota Serui yang
juga dikenal sebagai Kota Perjuangan.
Di kota perjuangan
inilah, 4 Bupati ( Yusuf Melianus Maryen Bupati Biak Numfor, Tonny Tesar Bupati
Kepulauan Yapen, Yesaya Buiney Bupati Waropen dan Fred Manufandu Bupati Supiori
) sebagai pemimpin daerah dalam kawasan teluk Cenderawasih Papua ini duduk
bersama, menyatukan pikiran-pikiran mereka yang akan disumbangkan bagi kemajuan
daerah dan masyarakat di dalam kawasan teluk Cenderawasih. Bukan hanya 4
Bupati, ternyata respon yang luar biasa juga diberikan oleh 4 pimpinan anggota
DPRD dari masing-masing daerah di teluk Cenderawasih.
Pada Jumat, 2 november
2012, Graha Silas Papare menjadi saksi bisu pertemuan penting itu. Suatu pertemuan
penting dari orang-orang penting yang memimpin daerah dalam kawasan ini, suatu
pertemuan yang akan menentukan nasib dan masa depan rakyat dalam kawasan teluk
Cenderawasih menuju kemandirian dan kesejahteraan.
Dalam pertemuan ini,
ke-4 Bupati menyampaikan pikiran-pikirannya terhadap apa yang penting untuk
digaris bawahi dan selanjutnya untuk diperhatikan, baik tentang perkumpulan ini
maupun tentang rencana dan program dari perkumpulan ini. Tidak hanya para
bupati,para pimpinan DPRD dari 4 daerah ini juga memberikan
pandangan-pandangannya untuk diperhatikan, baik sebagai lembaga maupun
manfaatnya bagi masyarakat di kawasan teluk Cenderawasih.
Walaupun pertemuannya
singkat dan tidak membicarakan hal-hal secara detail sebagai suatu lembaga,
tetapi pertemuan ini setidaknya menjadi dasar untuk melangkah melakukan hal-hal
yang besar di masa mendatang untuk masyarakat di kawasan teluk Cenderawasih.
“Biarlah setengah lusin
gelas, setengah lusin sendok, setengah lusin piring kita pakai untuk membangun
rumah tangga ini, dan mari kita maju bersama. Kalau kita belum mulai, kapan
kita akan start. Kalau kita start, kita tidak bermimpi untuk memulai dari yang
besar, tetapi kita mulai dari yang kecil. Kalau kita mulai dari yang kecil maka
pasti kita menggapai yang lebih besar lagi,” tegas Yusuf Melianus Maryen yang
dinobatkan secara aklamasi sebagai Ketua Badan Kerjasama Antar Daerah Kawasan
(BKADK) Teluk Cenderawasih periode 2012-2014.
Jika perencanaan fokus
pembangunan nasional akan diarahkan ke daerah lain di luar teluk Cenderawasih,
maka tanggal 2 November 2012 akan dicatat sebagai hari bersejarah bagi rakyat
di kawasan teluk Cenderawasih, bahwa fokus pembangunan nasional, melalui badan
yang dibentuk ini, akan diarahkan juga untuk dapat dilakukan di kawasan teluk Cenderawasih.
“Tuhan telah memberikan
kepada kita Matahari untuk Ia datang pada setiap pagi, dan tidak ada orang yang
dapat menyangkalnya. Apakah hari ini hujan ataukah hari ini panas, dia akan
tetap datang. Dan Tuhan telah menetapkan orang pintar untuk mengatakan bahwa
hari ini adalah tanggal 1 Januari dan terakhir ia akan menyatakan hari ini
adalah tanggal 31 Desember, “tandas Bupati Kabupaten Biak Numfor ini.
Siklus ini, kata
Maryen, akan berjalan terus, tapi cuma satu saja yang penting bagi setiap
orang, yaitu bahwa segala sesuatu indah pada waktunya. Ketika kita tahu bahwa kita sama-sama adalah
orang Papua, ketika kita tahu bahwa kita sama-sama orang berbudaya Saireri di
kawasan teluk Cenderawasih, maka marilah kita bersatu untuk maju bersama
sebagai satu kekuatan untuk membangun kawasan kita ini. (alberth yomo)
No comments:
Post a Comment