Nampak rumah pastori di kampung Yakore ( Muris Besar ) yang dibangun dari dana Respek 2008 |
Distrik Demta
Kabupaten Jayapura, berada kurang lebih 100 km arah timur dari Ibukota
Kabupaten Jayapura atau berada di pantai utara pulau Papua, dan berada pada bibir
pantai pertengahan antara Sarmi dan Jayapura. Bagaimana realisasi program PNPM
– RESPEK di Distrik ini, berikut laporannya…
Laporan : Alberth Yomo
Distrik Demta
Kabupaten Jayapura memiliki 7 Pemerintahan Kampung, yakni Kampung Yakore (
Muris Besar ), Kampung Muris Kecil, Kampung Demta, Kampung Yaugapsa, Kampung
Ambora, Kampung Tarfia dan Kampung Muaif.
Sejak program
Respek dicanangkan pada tahun 2007 oleh Gubernur Provinsi Papua, Barnabas
Suebu,SH dan Wakilnya Alex Hesegem,SE, ke- 7 Kampung ini telah masuk dalam
program tersebut, dan masyarakatnya telah merasakan secara nyata hasil yang
lahir dari program itu.” Tujuh Kampung di Distrik Demta semuanya masuk dalam
program Respek, dan hasilnya sangat luar biasa, masyarakat merespon program ini
dengan sangat baik,” ungkap Sekretaris Distrik Demta, Alex Reniban,S.Sos, di
Demta, beberapa waktu lalu.
Selaku Penanggung
jawab operasional kegiatan (PjOK ) PNPM Mandiri – Respek di tingkat Distrik
Demta, Alex mengakui program Respek yang disinergikan dengan program PNPM Mandiri
berjalan dengan baik dan lancer di Distrik Demta, dan mendapat apresiasi yang
tinggi dari masyarakat di kampong-kampung.
Dari laporan yang
diterima, baik dari masyarakat ataupun dari pendamping, serta hasil
kunjungannya secara langsung ke kampong-kampung, Alex melihat antusias yang
tinggi dari masyarakat untuk duduk bersama bermusyawarah, merencanakan dan
mengambil keputusan tentang kegiatan apa yang menjadi prioritas di kampungnya,
untuk selanjutnya dijawab dengan dana Respek.
“Dari Kampong
Ambora mereka melaporkan kepada saya, bahwa dana Respek tahun 2010, berdasarkan
kesepakatan bersama seluruh masyarakat, digunakan untuk membeli pakaian seragam
sekolah, training guru, sepatu sekolah, baju olahraga, kaos bagi kader Posyandu
satu lusin, kemudian membuat 2 taman bermain bagi Pendidikan Anak Usia Dini (
PAUD ), Pekan Makanan Tambahan, Pengadaan Bibit Ternak bagi 4 suku di kampong
Ambora,” jelas Alex.
Sementara itu di
Kampung Yakore ( Muris Besar ), kata Alex, dana Respek yang diterima pada tahun
2008, digunakan untuk membangun pastori gereja, selanjutnya dana Respek tahun
2009 digunakan untuk membuat jalan rabat beton sepanjang 600 meter mengelilingi
kampung , kemudian dana Respek tahun 2010 digunakan untuk pembangunan taluk
depan gereja, Pipanisasi, bak air dan 3 buah toilet.
“ Kalau di Kampung
Muris Kecil, dana Respek 2009 mereka pakai untuk membangun balai serbaguna, di
kampong Demta dana Respek tahun 2009 dipakai untuk bangun Posyandu, di Kampung
Yogapsa pada tahun 2009, digunakan untuk bangun 3 buah Toilet,” ungkap Alex.
Selanjutnya, penanggung
jawab operasional kegiatan Respek di tingkat Distrik ini juga mengungkapkan
realisasi penggunaan dana Respek di kampong Tarfia dan Muaif, yang mana di
Kampung Tarfia, dana Respek tahun 2009 dipakai untuk membangun pipanisasi dan
bak penampung, sementara di kampong Muaif, dana tahun 2009 dipakai untuk
membeli 9 ekor sapi bagi 9 kelompok dan pengadaan ternak ayam.
Jadi, kata Alex,
tidak semua dana Respek dipakai untuk membiayai pekerjaan fisik, tetapi ada
juga yang digunakan untuk peternakan, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Alex
mencontohkan dana Respek tahun 2010 di kampong Demta, masyarakatnya sepakat
untuk membagi habis dana itu kepada seluruh siswa dari TK hingga Perguruan
Tinggi dan itu dilakukan dengan baik.
“ Anak Taman
Kanak-Kanak diberikan Rp 110 ribu/orang, siswa Sekolah Dasar Rp 200 Ribu/orang,
SMP Rp 400 Ribu/orang, SMA Rp 500 Ribu/orang dan Perguruan Tinggi Rp 1-3 Juta/
orang,” jelas Alex. ( Bersambung )
No comments:
Post a Comment