Patrich Wanggai duel udara dengan Hermanto, bek Persipro. Patrich berhasil ciptakan Heatrick, berada di urutan 3 pencetak gol terbanyak, 15 gol di Liga Ti-Phone Divisi Utama |
“Patrich Wanggai Heatrick”
Sentani- Persidafon Jayapura kembali meraih hasil positif, setelah pada pertandingan ke-17 nya dalam lanjutan Kompetisi sepak bola Divisi Utama Liga Ti-phone 2010/2011 melawan Persipro Probolinggo, menang telak 4-0 di stadion Barnabas Youwe, Senin(21/3 ) kemarin.
Hasil tersebut kian memperkokoh posisi Persidafon di puncak klasemen sementara grup III dengan poin 39, disusul Persiba Bantul dengan poin 34. Tim yang dijuluki gabus sentani ini telah mengoleksi 12 kemenangan, 3 draw dan 2 kali kalah, dengan memasukkan 37 gol dan hanya kemasukkan 8 gol. Kondisi ini tentu patut dipertahankan, demi mencapai tujuan yang diinginkan semua masyarakat di Sentani, yakni menuju Liga Super Indonesia pada musim mendatang.
Pertandingan melawan Persipro kemarin, terlihat tidak seimbang, pertandingan lebih dikuasai Eduard Ivakdalam cs, sementara Persipro hanya sesekali mengandalkan serangan balik, itupun tidak efektif dan tidak membahayakan gawang yang dikawal Celcius Gebse.
Pertandingan baru berjalan 5 menit, Patrich Wanggai berhasil menggetarkan gawang Persipro setelah mendapat umpan cantik dari Ernest Jeremiah. Beberapa kali tercipta banyak peluang, baik yang dimiliki Ernest Jeremiah maupun Abel Cello, namun selalu dipatahkan kipper Persipro, Kairul Iqbal. Pertandingan selanjutnya kian mengarah ke ajang balas dendam pemain Persidafon kepada Persipro, yang pernah merasakan perlakuan tidak mengenakkan ketika bermain di kandang Persipro beberapa waktu lalu, memaksa wasit mengeluarkan 4 kartu kuning, 2 kepada pemain Persidafon, 2 lainnya kepada pemain Persipro. Namun 10 menit jelang berakhirnya babak I, pemain dengan nomor punggung 88 ini kembali memaksa kipper Persipro memungut bola dari gawangnya sendiri. Satu menit jelang berakhirnya babak pertama, adik kandung Isak Wanggai ini kembali memaksa kiper Persipro untuk kali ketiga memungut bola dari gawangnya, akhirnya Persidafon menutup babak I dengan 3-0.
Memasuki babak kedua, Persipro terlihat memilih untuk bertahan dengan 7 hingga 8 pemain di areal pertahanannya, sehingga menyulitkan Persidafon untuk menambah pundi-pundi golnya. Agus Yuwono akhirnya menarik keluar Isak Wanggai dan memasukkan Lukas Rumkabu, juga Rasmono keluar digantikan Robert Kreuta dan Petrus Asmuruf masuk menggantikan Viktor Pae. Walau menguasai pertandingan, namun selalu kesulitan menembus pertahanan Persipro. Tapi pada menit 78, dengan cerdiknya, kapten Persidafon berhasil masuk areal finalty dan ketika hendak mengecoh kipper lawan, Edu malah ditekel kipper Persipro, akhirnya wasit menghadiahi Finalti, yang kemudian dieksekusi dengan baik oleh Ernest Jeremiah, dan membawa Persidafon unggul 4-0.
Dalam sesi jumpa pers, pelatih Abdul Mutholib mengakui kehebatan tim Persidafon, yang menurutnya pantas menang, karena bermain sangat baik. Sementara kekalahan timnya, menurut Mutholib disebabkan kelelahan karena waktu recovery yang pendek. Sedangkan Agus Yuwono, walau merasa puas dengan hasil itu, namun dirinya meminta maaf atas sikap pemainnya yang kasar. “ Karena mereka diperlakukan dengan tidak baik waktu bermain di kandang mereka, akhirnya dendam itu yang mereka luapkan di sini. Saya berharap, ke depan hal ini akan terus diingatkan, agar permainan tim tidak kacau dan selalu focus pada pertandingan.
Meski sempat terjadi insiden kecil, dimana Edu akhirnya melempar ban kaptennya, karena nasehatnya tidak digubris Patrich Wanggai, namun kondisi itu kembali normal, setelah diingatkan oleh pemain Persidafon lainnya.(yomo)
Sentani- Persidafon Jayapura kembali meraih hasil positif, setelah pada pertandingan ke-17 nya dalam lanjutan Kompetisi sepak bola Divisi Utama Liga Ti-phone 2010/2011 melawan Persipro Probolinggo, menang telak 4-0 di stadion Barnabas Youwe, Senin(21/3 ) kemarin.
Hasil tersebut kian memperkokoh posisi Persidafon di puncak klasemen sementara grup III dengan poin 39, disusul Persiba Bantul dengan poin 34. Tim yang dijuluki gabus sentani ini telah mengoleksi 12 kemenangan, 3 draw dan 2 kali kalah, dengan memasukkan 37 gol dan hanya kemasukkan 8 gol. Kondisi ini tentu patut dipertahankan, demi mencapai tujuan yang diinginkan semua masyarakat di Sentani, yakni menuju Liga Super Indonesia pada musim mendatang.
Pertandingan melawan Persipro kemarin, terlihat tidak seimbang, pertandingan lebih dikuasai Eduard Ivakdalam cs, sementara Persipro hanya sesekali mengandalkan serangan balik, itupun tidak efektif dan tidak membahayakan gawang yang dikawal Celcius Gebse.
Pertandingan baru berjalan 5 menit, Patrich Wanggai berhasil menggetarkan gawang Persipro setelah mendapat umpan cantik dari Ernest Jeremiah. Beberapa kali tercipta banyak peluang, baik yang dimiliki Ernest Jeremiah maupun Abel Cello, namun selalu dipatahkan kipper Persipro, Kairul Iqbal. Pertandingan selanjutnya kian mengarah ke ajang balas dendam pemain Persidafon kepada Persipro, yang pernah merasakan perlakuan tidak mengenakkan ketika bermain di kandang Persipro beberapa waktu lalu, memaksa wasit mengeluarkan 4 kartu kuning, 2 kepada pemain Persidafon, 2 lainnya kepada pemain Persipro. Namun 10 menit jelang berakhirnya babak I, pemain dengan nomor punggung 88 ini kembali memaksa kipper Persipro memungut bola dari gawangnya sendiri. Satu menit jelang berakhirnya babak pertama, adik kandung Isak Wanggai ini kembali memaksa kiper Persipro untuk kali ketiga memungut bola dari gawangnya, akhirnya Persidafon menutup babak I dengan 3-0.
Memasuki babak kedua, Persipro terlihat memilih untuk bertahan dengan 7 hingga 8 pemain di areal pertahanannya, sehingga menyulitkan Persidafon untuk menambah pundi-pundi golnya. Agus Yuwono akhirnya menarik keluar Isak Wanggai dan memasukkan Lukas Rumkabu, juga Rasmono keluar digantikan Robert Kreuta dan Petrus Asmuruf masuk menggantikan Viktor Pae. Walau menguasai pertandingan, namun selalu kesulitan menembus pertahanan Persipro. Tapi pada menit 78, dengan cerdiknya, kapten Persidafon berhasil masuk areal finalty dan ketika hendak mengecoh kipper lawan, Edu malah ditekel kipper Persipro, akhirnya wasit menghadiahi Finalti, yang kemudian dieksekusi dengan baik oleh Ernest Jeremiah, dan membawa Persidafon unggul 4-0.
Dalam sesi jumpa pers, pelatih Abdul Mutholib mengakui kehebatan tim Persidafon, yang menurutnya pantas menang, karena bermain sangat baik. Sementara kekalahan timnya, menurut Mutholib disebabkan kelelahan karena waktu recovery yang pendek. Sedangkan Agus Yuwono, walau merasa puas dengan hasil itu, namun dirinya meminta maaf atas sikap pemainnya yang kasar. “ Karena mereka diperlakukan dengan tidak baik waktu bermain di kandang mereka, akhirnya dendam itu yang mereka luapkan di sini. Saya berharap, ke depan hal ini akan terus diingatkan, agar permainan tim tidak kacau dan selalu focus pada pertandingan.
Meski sempat terjadi insiden kecil, dimana Edu akhirnya melempar ban kaptennya, karena nasehatnya tidak digubris Patrich Wanggai, namun kondisi itu kembali normal, setelah diingatkan oleh pemain Persidafon lainnya.(yomo)
No comments:
Post a Comment