JEPARA - Persaingan menuju podium juara Djarum Indonesia Super League 2008/2009 telah berakhir. Podium juara Djarum ISL musim ini sudah terisi. Adalah Persipura Jayapura yang menahbiskan diri sebagai juara edisi perdana Djarum ISL.
Sejarah itu terukir di Gelora Bumi Kartini, Jepara, tadi malam. Di markas Persijap Jepara itulah tadi malam juara edisi pertama Djarum ISL ditahbiskan. Dan nama Persipura Jayapura yang mencatatkan diri sebagai juara. Mereka pun berhak mewakili Indonesia di arena Liga Champions Asia (LCA) pada musim depan.
Mutiara Hitam-julukan Persipura-mengunci gelar juara setelah berhasil mempecundangi Persija Jakarta 3-1 di Gelora Bumi Kartini. Dengan kemenangan tadi malam, pundi-pundi poin Persipura menjadi 73.
Itu artinya poin tim kebanggaan masyarakat Papua tersebut tidak lagi terusik dari puncak klasemen Djarum ISL 2008/2009. Pasalnya, para pesaing mereka hanya bisa mencapai poin maksimal 72. Ada dua tim yang bisa mencapai angka tersebut. Persiwa Wamena dan Persib Bandung.
Nama Boaz Salossa dan Ernest Jeremiah menjadi aktor utama bagi Persipura dalam mengunci gelar juara tadi malam. Keduanya yang menyumbangkan gol kemenangan bagi Persipura atas Persija. Boaz menyumbang dua gol dan Erenst satu gol. Dengan gelar juar
Gelar juara kali ini menjadi rengkuhan gelar yang kedua sepanjang kiprah Persipura di pentas tertinggi kompetisi Indonesia. Sebelumnya, Persipura pernah menjuarai Liga Indonesia musim 2005. Dimana, di partai final mereka menundukkan Persija dengan skor 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Gelar ini juga menjadi tropi juara yang keempat bagi Persipura. Mereka pernah menahbiskan diri sebagai juara Divisi I sebanyak dua kali. Pertama pada musim 1979 dan yang kedua pada era 1993.
Bagi Jacksen- Pelatih Persipura-, gelar kali ini menjadi gelar keempatnya di Indonesia. Sebagai pemain, pria asal Brazil itu pernah membawa Persebaya Surabaya juara pada Liga Indonesia 1996/1997. Sedang dari pinggir lapangan, Jacksen dua kali mengantarkan Persebaya ke podium juara. Yakni juara pentas Divisi I musim 2003 dan juara Liga Indonesia musim 2004.
Dan yang membuat tambah indah, gelar juara dikunci Persipura dengan mengalahkan Persija. Tim yang sebenarnya sejak awal menjadi rival utama Persipura dalam memperebutkan gelar juara Djarum ISL 2008/2009. Kemenangan semalam juga melengkapi catatan manis mereka di putaran pertama kala bersua Persija.
Dimana, Persipura mampu mempecundangi Macan Kemayoran-julukan Persija-enam gol tanpa balas. Skor kemenangan itu sendiri hingga saat ini menjadi skor kemenangan terbesar di Djarum ISL musim ini.
"Persipura dan Jacksen memang pantas menyandang gelar juara tersebut. Mereka sangat solid sebagai satu kesatuan," puji Ferry Indrasjarief, asisten manajer Persija.
"Tidak salah memang kalau mereka yang menjadi juara. Mereka paling konsisten sepanjang musim kompetisi kali ini," nilai Agus Santoso, asisten manajer Persiwa.
Kemenangan Eduard Ivakdalam tadi malam, langsung mengunci gelar juara Djarum ISL, walaupun Eduard Ivak Dalam cs masih menyisakan 3 partai lagi yakni satu partai tandang menghadapi tuan rumah Persitara Jakarta Utara dan dua partai kandang menghadapi PSMS Medan dan SFC Palembang, namun perolehan poin persipura saat ini 73, sudah tidak bisa terkejar lagi.
Adalah Boas ET Salossa menjadi pahlawan pertama persipura setelah berhasil membuka gol pertama Persipura saat pertandingan baru berjalan selama 8 menit, memanfaatkan umpan crossing David Dha Rocha dari sayap kanan pertahanan Persija. Boaz yang tidak terkawal hanya beberapa kali melangkah menggiring bola tersebut dan dengan satu sepakan kaki kiri keras terarah, bola bersarang ke sudut kiri gawang Hendro Kartiko, skor menjadi 1-0.
Sejak gol saat itu Persipura terus melacarkan serangan ke pertahanan Persija. Persipura nyaris lagi menambah pundi-pundi golnya, andai tendangan strikernya Ernest Jeremiah tidak mengenai tiang gawang.
Keasikan menggempur pertahanan Persija, line belakang Persipura dikagetkan lewat gol striker Persija Greg di menit ke-15, memanfaatkan bola rebound setelah Jack Komboy merusaha menghalau bola dari daerahnya, skor menjadi 1-1.
Skor imbang tersebut, para pemain Persipura berusaha tetap bermain tenang dan menguasai pertandingan, Menit ke-30, Eduard Ivakdalam, nyaris menambah gol Persipura, setelah memanfaatkan tendangan bebas. Sayang tendangannya hanya mengenai mistar atas Hendro Kartiko.
Persipura yang sudah tak sabar merayakan kemenangannya, berusaha tersebut untuk menggempur pertahanan tim tuan rumah, beberapa kali Boaz Solossa, Jeremiah dan Beto yang mendapat peluang di mulut gawang, namun selalu gagal. Hingga babak pertama usai skor tetap imbang 1-1.
Masuk babak kedua, Pelatih Persipura Jacksen F Tiago menggantikan Richardo Salampessi lalu memasukan Ian Luis Kabes. Masuknya pemain muda ini membuat line depan Persipura makin hidup. Di menit ke-62, Ian sempat memberikan umpang crossing kepada Jeremiah, sayang Jeremiah gagal menyundul bola tersebut dengan sempurna.
Ratusan suporter Persipura di tribun yang meneriaki "Juara-Juara!!"kian menambah semangat anak-anak Mutiara hitam. Di menit ke-65, Ortizan Solossa yang masuk menggantikan David Dha Rocha berhasil memberikan crossing kepada adiknya Boaz Solossa, sayang lagi-lagi faktor kurang tenang, membuat peluangnya terbuang percuma di atas mistar gawang.
Menit ke-73, Boaz Solossa akhirnya membawa keunggulan kedua bagi timnya, ini setelah dirinya berhasil menjebol gawang Persija Iswan Karim, memanfaatkan umpan Stevie Bonsapia, skor menjadi 2-1.
Tidak puas dengan kemenangan tersebut, Striker Persipura Ernest Jeremiah berhasil membalas kegagalannya di babak pertama, dengan skill Individu berhasil melewati salah seorang pemain belakang Persija, tendangan keras, ditepis oleh Iswan Karim, malah bola mental tersebut masuk sendiri ke gawangnnya, skor menjadi 3-1.
Jeremiah pun langsung berlari sambil melakukan selebrasi dengan tangannya yang menandakan bahwa Persipura telah berhasil mengunci gelar pada pertandingan tadi malam.
Setelah unggul Persipura memperlambat tempo permainan. Meskipun tempo permain menurun, para pemain Persija sepertinya sudah kehilangan semangat. Mental bertanding anak-anbak Jakarta ini semakin menurun, sehingga mereka semakin sulit untuk menambah skor.
Hingga peluit panjang akhir babak ke dua dibunyikan, skor tetap 3-1, untuk kemenangan Persipura.
Bersamaan dengan pluit panjang, semua pemain pun langsung saling peluk-memeluk, bersama dengan manejer, ofisial dan pelatih Jacksen F Tiago, juga asisten pelatih, mereka berlari masuk ke tengah lapangan. Ada yang sujud berdoa, lainnya menagis terharu. Para suporter Persipura di tribun pun ikut melompat-lompat kegiarangan. Pemain dan seluruh official tim melakukan doa bersama dalam bentuk lingkaran di tengah lapangan, memanjatkan syukur pada Tuhan, haru bercampur gembira mewarnai perjuangan anak-anak Papua tadi malam. (sportpapua)